Penyakit
kencing manis atau diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit penting
yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia saat ini. Pengobatan yang dilakukan
selama ini memakai insulin dan oral antidiabetic (OAD) seperti Sulfonylurea.
Sulfonylurea memang meningkatkan kadar insulin tubuh yang masih memiliki sel
beta pankreas yang memang memproduksi insulin. Meski demikian Sulfonylurea
dapat berefek negatif, yakni berpotensi menimbulkan hipoglikemia dan gangguan
hati di tubuh. Hipoglikemia adalah keadaan kadar gula darah yang secara
abnormal rendah.
Berbagai
penelitian memperlihatkan pola makan dan komposisi makanan mempengaruhi
munculnya DM. Buah dan sayuran yang banyak mengandung polifenol dan flavanoid
terbukti mempengaruhi kadar glukosa darah melalui stimulasi produksi insulin
oleh sel beta pankreas. Oleh sebab itu bahan makanan yang mengandung kadar
antosianin tinggi seperti ubi jalar ungu dapat mencegah resistensi terhadap
insulin yang disebabkan oleh makanan berkadar lemak tinggi. Meningkatnya
kadar gula darah postprandial sangat berkaitan dengan stres oksidatif yang
diperlihatkan dengan meningkatnya nilai malondialdehyde (MDA) darah. Kondisi
itu secara otomatis dapat meningkatkan resiko komplikasi penyakit
kardiovaskuler.
Ubi
jalar ungu sudah diteliti memiliki kadar antosianin tinggi dan menunjukkan efek
antioksidan di darah dan beberapa organ hewan percobaan mencit yang sengaja
mendapat perlakuan stres oksidatif. Riset pada mencit yang diinduksi agar
mengalami hiperglikemik memakai Streptozotocin (STZ) memperlihatkan pemberian
ekstrak ubi jalar ungu sebanyak 2 ml/hari selama 60 hari menunjukkan hasil
memuaskan. Penelitian Dr I Made Jawi MKes dan rekan pada 2012 mengenai
hipoglikemik dan aktivitas antioksidan ubi jalar ungu pada mencit yang
dipublikasi di CIBTech Journal of Pharmaceutical Science 1 (2-3) hal 1-6,
memperlihatkan ekstrak air ubi jalar ungu dapat menurunkan glukosa darah
menjadi 100 mg/dl dari semula 178 mg/dl (52,83%) pada hari ke-60.
Terdapat
2 jenis antosianin yang dapat meningkatkan produksi insulin, yakni
cyanidin-3-glucose dan delphinidin-3-glucoside. Nah antosianin dapat mengurangi
kemunculan DM karena ia memang dapat meningkatkan produksi insulin serta
melindungi sel beta pankreas dari proses apoptosis (kematian sel). Ubi jalar
ungu sudah diketahui memiliki antosianin tinggi. (Prof Dr Ir Dewa Ngurah
Suprapta MSc)
Riwayat
penulis: Penulis menjabat Kepala Laboratorium Biopestisida Fakultas Pertanian
Universitas Udayana. Doktor dari Kagoshima University di Jepang itu menjabat
sebagai Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana (2006-2010). Sederet
penghargaan pernah diraih suami IGAA Lies Anggreni itu: Dosen Berprestasi
Tingkat Nasional (2004), Kalpataru sebagai Pembina Lingkungan (2004), KEHATI
Award (2004), dan Scientific Award dari The International Society for Southeast
Asian Agricultural Science ISSAAS (2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar