BISMILLAH

بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ
SELAMAT DATANG DI BLOG ZARMI SUKSES HNI- HPAI - TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

PADA SETIAP PENYAKIT - SELALU ADA OBATNYA

PRODUK HNI ADALAH SALAH SATU SOLUSINYA

MENU

Senin, 14 Juli 2014

KHASIAT DAUN SUKUN



Siapa tak kenal daun sukun? Anggota kerabat nangka-nangkaan itu sejak berabad-abad telah dimanfaatkan buahnya sebagai sumber pangan. Namun jangan lupa! Selain buah, ternyata daun sukun Artocarpus altilis itu memiliki khasiat luar biasa. Berikut hasil riset khasiatdaun sukun oleh Departemen Biomedical Engeneering Universitas Zhejiang di Hangzhou, China, membuktikan senyawa geranly flavonoid di daun sukun ampuh membantu mengobati kanker. Beragam penelitian lain juga menjelaskan ekstrak daun sukun manjur mengobati diabetes, stroke, dan jantung.
Di Indonesia, penyebaran sukun hampir merata di seluruh daerah, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain daun, bagian lain sukun yang bermanfaat adalah buah. Buah sukun muncul setelah tanaman berumur 5–7 tahun dan akan terus berbunga hingga umur 50 tahun. Produktivitas tanaman sukun tergolong tinggi. Dalam setahun produktivitasnya bisa mencapai 400 buah (umur 5-6 tahun) dan 700–800 buah (di atas umur 8 tahun).



Khasiat daun sukun semakin terang benderang secara ilmiah pada 2000-an ini. Padahal sejak 40.000 tahun sebelum masehi, sukun telah dieksplorasi manfaatnya. Daun sukun mengandung beberapa zat berkhasiat seperti saponin, polifenol, asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, phenol. Daun tanaman ini juga mengandung quercetin, champorol dan artoindonesianin. Yang disebut terakhir merupakan kelompok senyawa flavonoid.

Artoindonesianin adalah senyawa kimia dengan kerangka dasar dibentuk dari molekul artoindonesianin E yang terprenilasi, teroksigenasi, atau tersiklisasi. Senyawa flavanoid umumnya bersifat antioksidan dan banyak dipakai sebagai komponen bahan baku obat-obatan.
Riset molekuler lebih jauh tentang kerja artoindonesianin dilakukan untuk menguak lebih detil khasiat daun sukun. Hal tersebut penting lantaran artoindonesianin dapat berfungsi sebagai inhibitor. Kebanyakan sel-sel kanker (tumor ganas) pada manusia atau penyakit serius lainnya secara molekuler selalu dihubungkan dengan kegagalan fosforilasi protein akibat aktivasi atau ekspresi berlebih dari protein kinase atau hilangnya inhibitor sel. Sebab itu artoindonesianin sebagai inhibitor protein kinase dapat menjadi salah satu senyawa untuk pengobatan antikanker baru.
Daun sukun memang mengandung senyawa flavonoid yang berguna sebagai antikanker. 

Bagaimana mekanismenya? Mekanisme flavonoid sebagai antikanker ada beberapa teori:
  1. Flavonoid sebagai oksidan yakni melalui mekanisme pengaktifan jalur apoptosis sel kanker. Mekanisme apoptosis sel pada teori ini merupakan akibat fragmentasi DNA. Fragmentasi ini diawali dengan lepasnya rantai proksimal DNA oleh senyawa oksigen reaktif seperti radikal hidroksil. Senyawa ini terbentuk dari reaksi redoks Cu(II). Senyawa tembaga tersebut dimobilisasi oleh flavonoid baik dari ekstra sel maupun intra sel terutama dari kromatin.
  2. Flavonoid sebagai antioksidan.Efek antioksidan flavonoid terutama berupa proteksi terhadap Reactive Oxygen Species (ROS).
  3. Flavonoid sebagai penghambat proliferasi tumor atau kanker yang salah satunya dengan menginhibisi aktivitas protein kinase sehingga menghambat jalur tranduksi sinyal dari membran sel ke inti sel.
  4. Flavonoid menghambat aktivitas reseptor tirosin kinase yang berperan pada pertumbuhan sel-sel kanker.
  


Getah Sukun Obat Manjur

  
Mau tahu obat pinggang keseleo bagi penari hula di Hawaii? Mereka mengoleskan getah sukun Artocarpus altilis selama 2-3 hari sampai rasa itu sakit hilang. Obat alami itu sudah puluhan tahun dipakai dan manjur.
Bukan hanya itu khasiat getah sukun. Bagi dukun-dukun patah tulang setempat getah sukun kerap dipakai untuk mengurangi sakit saat mengobati pasien patah tulang. Fungsi getah yang dioleskan di kulit itu seperti analgesik untuk meredakan rasa nyeri atau sakit. Selain getah, bagian sukun lain, yakni daun mujarab mengatasi penyakit ringan seperti panu akibat cendawan Pytirosporum orbiculare. Remas-remas daun tua, lalu gosokkan berulang-ulang pada penyakit, sehari 2–3 kali. Cukup sepekan pengobatan, panu lenyap karena daun sukun ternyata memiliki sifat antifungi alias antijamur.


Manfaat Daun Sukun
 
Manfaat daun sukun dibuktikan oleh Bonita di Jakarta Barat. Bermula dari seringnya Bonita mengalami nyeri di perut sejak 2010, karyawati perusahaan swasta yang sering merasa kesakitan tersebut memeriksakan diri kepada dokter. Hasilnya mengejutkan! Bonita divonis menderita hepatitis B lantaran kadar Serum Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT) berada di atas angka 35 U/L; normal di bawah 35 U/L.

Keinginan besar untuk cepat sembuh lantas membawa alumnus pertanian Universitas Brawijaya itu kepada seorang herbalis di Yogyakarta mengikuti teman. Ibu minum saja rebusan daun sukun. Caranya satu lembar daun sukun tua kuning yang sudah jatuh dipotong menjadi 4 bagian, lalu direbus dalam 8 gelas air hingga tersisa 2 gelas, kenang Bonita meniru ucap sang herbalis.

Bonita selanjutnya rutin meminum air rebusan daun sukun itu 3 kali sehari sesudah makan. Manfaat daun sukun tersebut dirasakan setelah 2 bulan mengonsumsi. Keluhan nyeri perut pun menghilang. Saat memeriksakan diri kembali kepada dokter, kadar SGPT Bonita sudah berada di bawah 35 U/L, tanda normal. Bonita senang bukan kepalang. Meski penyakitnya telah sembuh Bonita tetap rajin mengonsumsi daun sukun. Bonita kini tidak mau repot sehingga ibu satu anak itu memilih membeli kapsul ekstrak daun sukun. Lebih praktis dan mudah dibawa, katanya.

Manfaat daun sukun juga dirasakan oleh Santi di Surabaya, Jawa Timur. Santi yang menderita kencing manis alias diabetes mellitus merasa tak nyaman lantaran dalam sehari ia bisa lebih dari 10 kali ke peturasan untuk buang air kecil. Belum lagi tubuhnya sering didera rasa lemah dan lemas. Hal tersebut sangat mengganggu Santi saat beraktivitas di luar rumah.
Atas saran seorang kawan Santi mulai mengkonsumsi kapsul daun sukun sehari 3 kali selama 4 bulan. Pelan-pelan frekuensi ibu dua anak tersebut ke peturasan mulai menurun hingga 3-4 kali sehari. Yang lebih menggembirakan rasa lemas dan lemah di tubuh mulai menghilang. Saya senang merasa badan ini sehat, ujar guru sekolah dasar itu.

Sejak lama pohon sukun dikenal memiliki manfaat, mulai dari daun, batang, hingga akar. Dalam buku Tumbuhan Berguna Indonesia K Heyne memaparkan masyarakat di Maluku sudah memanfaatkan sukun untuk mengatasi berbagai penyakit. Pascamelahirkan perempuan di sana, misalnya, meminum campuran getah sukun dan air putih selama 8–10 hari sebagai obat untuk mengencerkan darah.
Berbagai riset di mancanegara dan tanahair belakangan menunjukkan fakta bila Artocarpus altilis multikhasiat. Hasil penelitian Fita Dwi Amira dari Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia menunjukkan ekstrak daun sukun yang terdiri dari flavonoid 30% bersifat tidak toksik. Pemberian ekstrak daun sukun dosis tinggi 16,67 gram ekstrak/kg bobot badan pun tidak menimbulkan kematian terhadap hewan uji.

Penelitian lain tentang toksisitas dilakukan oleh Tjandrawati Mozef MSc, dari Pusat Penelitian Kimia LIPI di Bandung. Hasil uji toksisitas akut dan toksisitas subkronis daun sukun memakai mencit yang diberikan ekstrak daun sukun selama 14 hari memperlihatkan tidak ditemukan kematian. Begitu pula saat pemberian dosis tinggi 16 g/kg bobot tubuh, tidak ditemukan kematian serta tanda-tanda toksisitas pada perilaku hewan serta fungsi organ lain: jantung, hati, dan ginjal.

Riset di mancanegara juga memperlihatkan kelebihan lain daun sukun. Yu Wang, Kedi Xu, Lin Lin, Yuanjiang Pan, Xiaoxiang Zheng dari Departemen Rekayasa Biomedis, Universitas Zhejiang, China, mengidentifikasi flavonoid geranyl daun sukun sebagai antikanker. Mereka menguji senyawa geranyl dihydrochacones pada sel kanker paru, kolon, dan lever. Hasil riset menunjukkan senyawa yang diisolasi dalam bentuk minyak berwarna kekuningan paling potensial sebagai lawan tanding kanker paru-paru dan kolon.

Riset in vitro Song Chwan Fang dan rekan di Chung Hwa University of Medical Technology, Taiwan, mengungkap ada 3 turunan geranyl chalcone baru yang terdapat di daun sukun. Ketiganya adalah isolespeol, 5′-geranyl-2′,4′,4-trihydroxychalcone, dan 3,4,2′,4′-tetrahydroxy-3′-geranyldihydrochalcone. Isolespeol berfungsi merangsang apoptosis atau program bunuh diri sel yang sangat berguna sebagai antikanker.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar