TAPAK DARA , ANTI DIABET DAN ANTIKANKER
Tanaman yang banyak digunakan sebagai tanaman pot dan tanaman hias di halaman rumah. Bahkan banyak juga ditam di taman-taman kota dan tumbuh ;liar di tepi jalan. Bentuk bunga yang berkelopak lima mengingatkan pada bentuk telapak merpati, oleh karenanya tanama ini disebut sebagai Tapak Merpati atau dalam bahasa Jawa sebagai tapak dara.
Meski tanaman ini mudah tumbuh dan mudah dijumpai dimana-mana, namun khasiat dan penggunaannya untuk terapi herbal belum banyak tersosialisasi. Oleh karena itu, semoga tulisan singkat ini dapat memberikan gambaran yang jelas sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Lebih dari itu, semoga dengan pengetahuan yang lebih baik tentang tanaman Tapak Dara, masyarakat dapat menanamnya untuk dimanfaatka sewaktu waktu. Pengalaman penulis, ketika gula terasa naik, memanfaatkan daun bunga ini yang ada di halaman sekolah, kemudian dicuci dan diseduh dengan air dispenser tantda-tanda kenaikan gula terutama haus yang berulang dan tak tertahankan dapat diatasi. Alhamdulillah.
Tapak dara adalah perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar, namun telah menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya. Nama ilmiahnya Catharanthus roseus (L.) Don. Di Indonesia tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti di disebut sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan kembang tapak dårå (bahasa Jawa). Orang Malaysia mengenalnya pula sebagai kemunting cina, pokok rumput jalang, pokok kembang sari cina, atau pokok ros pantai. Di Filipina ia dikenal sebagai tsitsirika, di Vietnam sebagai hoa hai dang, di Cina dikenal sebagai chang chun hua, di Inggris sebagai rose periwinkle, dan di Belanda sebagai soldaten bloem.
Bunga dan daunnya berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia dan penyakit Hodgkin. Kandungan bahan kimianya adalah vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine, dan serpentine. Kandungan lainnya adalah catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin, dan vinrosidin.
1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)
a. Bahan: 10 - 16 lembar daun tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas
Tanaman yang banyak digunakan sebagai tanaman pot dan tanaman hias di halaman rumah. Bahkan banyak juga ditam di taman-taman kota dan tumbuh ;liar di tepi jalan. Bentuk bunga yang berkelopak lima mengingatkan pada bentuk telapak merpati, oleh karenanya tanama ini disebut sebagai Tapak Merpati atau dalam bahasa Jawa sebagai tapak dara.
Meski tanaman ini mudah tumbuh dan mudah dijumpai dimana-mana, namun khasiat dan penggunaannya untuk terapi herbal belum banyak tersosialisasi. Oleh karena itu, semoga tulisan singkat ini dapat memberikan gambaran yang jelas sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Lebih dari itu, semoga dengan pengetahuan yang lebih baik tentang tanaman Tapak Dara, masyarakat dapat menanamnya untuk dimanfaatka sewaktu waktu. Pengalaman penulis, ketika gula terasa naik, memanfaatkan daun bunga ini yang ada di halaman sekolah, kemudian dicuci dan diseduh dengan air dispenser tantda-tanda kenaikan gula terutama haus yang berulang dan tak tertahankan dapat diatasi. Alhamdulillah.
Tapak dara adalah perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar, namun telah menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya. Nama ilmiahnya Catharanthus roseus (L.) Don. Di Indonesia tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti di disebut sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan kembang tapak dårå (bahasa Jawa). Orang Malaysia mengenalnya pula sebagai kemunting cina, pokok rumput jalang, pokok kembang sari cina, atau pokok ros pantai. Di Filipina ia dikenal sebagai tsitsirika, di Vietnam sebagai hoa hai dang, di Cina dikenal sebagai chang chun hua, di Inggris sebagai rose periwinkle, dan di Belanda sebagai soldaten bloem.
Bunga dan daunnya berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia dan penyakit Hodgkin. Kandungan bahan kimianya adalah vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine, dan serpentine. Kandungan lainnya adalah catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin, dan vinrosidin.
1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)
a. Bahan: 10 - 16 lembar daun tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
b. Bahan: 35 - 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
c. Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.
sembuh.
b. Bahan: 35 - 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
c. Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar